Hadirnya kebun bunga lily atau amerilys berwarna oranye, mendadak jadi fenomenal di group pemakai media sosial dalam sekian hari paling akhir.
Keindahan bunga itu seolah menarik semakin sebagian orang untuk datang berkunjung ke kebun yang ada di Pathuk, Gunungkidul ini.
Tetapi, imbasnya sebagian titik di kebun bunga itu mesti rusak lantaran terinjak beberapa orang yang datang cuma untuk mendapatkan photo yang paling indah.
Pengamat media sosial, Andin Rahmana, menyampaikan apabila fenomena orang yang mendadak bersamaan mendatangi kebun bunga lily itu karena tetap masih sebagian orang yang gampang takjub serta ramai bakal satu hal yang baru.
Dengan budaya " up-date ", mereka seolah tidak ingin ketinggal serta ikut ambillah sisi dari apa yang sekarang ini tengah popular.
" Bahkan juga ada juga juga juga juga juga juga juga juga kesan mau jadi yang pertama serta jadi hits atau popular. Ada kebanggaan sendiri apabila postingannya banyak dipandang serta dia jadi orang yang pertama kalinya mengunggah itu, " terang Andin Rahmana.
Berkaitan kebun bunga lily waktu itu rusak, Andin menyampaikan apabila yang berkembang sekarang ini yaitu budaya pamer yang condong sekian demikian sekian begitu terlalu berlebih.
Ada sebagian orang yang berlomba-lomba selfie untuk narsis dengan pose yg tidak umum.
" Untuk keindahan, bahkan juga ada juga juga juga juga juga juga juga juga yang sembari tiduran serta mencapai bunga, " katanya.
Pasti hal semacam itu sekian disayangkan, Andin menyampaikan apabila sejatinya media sosial yaitu tempat yang netral serta tempat untuk arena mengekspresikan diri, silahturahmi serta sharing narasi.
Meskipun itu kadang-kadang pemakai terlena serta demikian menyombongkan dianya hingga lalu sosial media sebagai arena untuk keduanya sama pamer. Dalam soal ini, berbuntut dengan aksi mengakibatkan rusaknya.
Pada perubahannya, photo keindahan itu lalu berbuntut pada arena untuk lakukan bullying.
Dengan gampang, sebagian orang terhasut serta ikut melemparkan sebagian pengucapan kasar pada orang yang mengunggah sebagian photo spesial.
Perbuatan mengakibatkan rusaknya yang dinilai salah menyebabkan sebagian orang pemakai media sosial jengkel lalu mengekspresikan kekesalan mereka dengan mengucapakan kalimat kasar di account si pengunggah.
Berkaitan bully itu, pengamat media sosial ini menyampaikan apabila ada dua segi dalam persoalan itu.
Yang pertama yaitu orang yang mengunggah photo atau tulisan tak ada fikirkan panjang, serta yang ke-2 yaitu tingkat kedewasaan orang yang mem-bully.
" Yang perlu ditinggkatkan yaitu kesadaran diri, bagaimanakah jika memposting mesti lebih siaga termasuk juga dalam berkomentar, " tuturnya.
source:
Bunga Valentine Jakarta Selatan
Keindahan bunga itu seolah menarik semakin sebagian orang untuk datang berkunjung ke kebun yang ada di Pathuk, Gunungkidul ini.
Tetapi, imbasnya sebagian titik di kebun bunga itu mesti rusak lantaran terinjak beberapa orang yang datang cuma untuk mendapatkan photo yang paling indah.
Pengamat media sosial, Andin Rahmana, menyampaikan apabila fenomena orang yang mendadak bersamaan mendatangi kebun bunga lily itu karena tetap masih sebagian orang yang gampang takjub serta ramai bakal satu hal yang baru.
Dengan budaya " up-date ", mereka seolah tidak ingin ketinggal serta ikut ambillah sisi dari apa yang sekarang ini tengah popular.
" Bahkan juga ada juga juga juga juga juga juga juga juga kesan mau jadi yang pertama serta jadi hits atau popular. Ada kebanggaan sendiri apabila postingannya banyak dipandang serta dia jadi orang yang pertama kalinya mengunggah itu, " terang Andin Rahmana.
Berkaitan kebun bunga lily waktu itu rusak, Andin menyampaikan apabila yang berkembang sekarang ini yaitu budaya pamer yang condong sekian demikian sekian begitu terlalu berlebih.
Ada sebagian orang yang berlomba-lomba selfie untuk narsis dengan pose yg tidak umum.
" Untuk keindahan, bahkan juga ada juga juga juga juga juga juga juga juga yang sembari tiduran serta mencapai bunga, " katanya.
Pasti hal semacam itu sekian disayangkan, Andin menyampaikan apabila sejatinya media sosial yaitu tempat yang netral serta tempat untuk arena mengekspresikan diri, silahturahmi serta sharing narasi.
Meskipun itu kadang-kadang pemakai terlena serta demikian menyombongkan dianya hingga lalu sosial media sebagai arena untuk keduanya sama pamer. Dalam soal ini, berbuntut dengan aksi mengakibatkan rusaknya.
Pada perubahannya, photo keindahan itu lalu berbuntut pada arena untuk lakukan bullying.
Dengan gampang, sebagian orang terhasut serta ikut melemparkan sebagian pengucapan kasar pada orang yang mengunggah sebagian photo spesial.
Perbuatan mengakibatkan rusaknya yang dinilai salah menyebabkan sebagian orang pemakai media sosial jengkel lalu mengekspresikan kekesalan mereka dengan mengucapakan kalimat kasar di account si pengunggah.
Berkaitan bully itu, pengamat media sosial ini menyampaikan apabila ada dua segi dalam persoalan itu.
Yang pertama yaitu orang yang mengunggah photo atau tulisan tak ada fikirkan panjang, serta yang ke-2 yaitu tingkat kedewasaan orang yang mem-bully.
" Yang perlu ditinggkatkan yaitu kesadaran diri, bagaimanakah jika memposting mesti lebih siaga termasuk juga dalam berkomentar, " tuturnya.
source:
Bunga Valentine Jakarta Selatan