Anggrek, namanya sekian pendek dan sederhana…. hanya terdiri dari 7 huruf saja. Tetapi kisahnya tak sependek namanya, dan masalah pelestariannya tidak sesederhana namanya. Beberapa orang Indonesia dapat bangga demikian kayanya negeri ini dengan beribu-ribu plasma nutfah anggrek hingga negeri ini dijuluki sebagai negara dengan tipe anggrek spesies paling banyak didunia. Namun bangsa ini kurang hanya dengan bangga mendengar julukan megah itu. Kekayaan yang melimpah ini perlu “dijaga” dan “dipelihara”. Dijaga dalam artian dilestarikan dan dipelihara dalam artian dipakai. Tidak butuh disangsikan lagi, rasa cinta dan bangga bangsa ini pada kekayaan anggrek spesies Indonesia sekian besar. Bisa dibuktikan dengan tingginya ketertarikan memelihara anggrek spesies, larisnya komoditas anggrek spesies di semasing stand pameran anggrek, hingga kesanggupan mengeluarkan biaya besar untuk hanya membawa anggrek dari daerah lain. Sampai pada dasarnya, sikap cinta dan bangga bangsa ini pada anggrek tidak butuh diragukan.
Itu beberapa tips menarik untuk mengemukakan cinta kita pada si anggrek.
Jeli lebih dulu beli. Seperti beli barang-barang umumnya, mencari informasi beberapa dan selengkap mengenai tipe anggrek yang akan dibeli, contoh rentang ketinggian habitat, suhu, ukuran tanaman optimum, kepentingan cahaya dll. Sampai kita bisa mempertimbangkan dengan baik apakah si anggrek itu cocok dengan tempat barunya atau tidak. Terkadang, ada pula pedagang yang merekayasa informasi hanya agar anggreknya laku, contoh dengan mengemukakan bila si anggrek dapat tumbuh bagus dan berbunga di semuanya tempat, walaupun sesungguhnya anggrek itu tidak tahan pada suhu rendah.
Tentukan tanaman anggrek yang sudah lewat waktu budidaya dan penyesuaian. Atau mungkin saja dengan kata lain, lebih baik jauhi anggrek cabutan selekasnya dari alam yang notabene akarnya rusak, belum cocokkan, dan masih dalam kondisi stress. Anggrek cabutan yang sudah alami waktu budidaya dan penyesuaian umumnya sudah mengeluarkan akar baru di media tanamnya, telah mengeluarkan daun barunya yang tumbuh fresh dengan ukuran normal. Anggrek ini akan memiliki tingkat daya hidup yang lebih baik dibanding cabutan selekasnya alam. Sisi positif yang lain yaitu akan membiasakan sebagian pemburu atau penadah untuk turut kerjakan usaha budidaya.
Menyeimbangkan kekuatan tempat budidaya dan jangkauan kemampuan memelihara dengan jumlah dan tipe anggrek. Semakin banyak tipe dan jumlah anggrek yang dimiliki tentu akan menuntut tempat yang semakin luas dan waktu pemeliharaan yang lebih intensif juga. Berapakah banyak waktu dalam sehari yang bisa disisihkan untuk memelihara tanaman?, berapakah luas space di kebun atau pekarangan rumah yang masih tetap bisa di tempati anggrek lewat langkah optimal?? Pertanyaan tadi baiknya dijawab lebih dulu berikanlah koleksi. Jangan sampai ada banyak anggrek yang dianak-tirikan karena kurang perhatian/treatment…atau jangan sampai kolong tempat tidur anda gunakan untuk meletakkan anggrek yang butuh full sinar.
Cobalah yang mudah untuk belajar yang sulit. Yang dimaksud yakni, cobalah membudidayakan anggrek-anggrek yang popular mudah dipelihara, mudah berkembangbiak, dan pertumbuhannya cepat. Tidak butuh malu dengan ungkapan “hanya memelihara anggrek yang umum atau anggrek yang murah”. Bukankah untuk sampai ke kelas 6, kita harus lewat kelas 1, 2, 3…. dst??!, dari pelajaran dan pengalaman di kelas 1 kita bisa hadapi pelajaran di kelas 2 dan sekian lalu. Hal sejenis ini berkaitan dengan pemeliharaan satu anggrek. Biasanya semakin langka anggrek, kesempatan karena range adaptasinya yang sempit, pertumbuhannya demikian lambat, membutuhkan iklim mikro yang spesial, sulit buat tunas anakan, sampai dari sisi agronomisnya tentunya bakal membutuhkan treatment khusus. Tentunya kita tidak mau kebun kita menyandang gelar “pemakaman masal” untuk anggrek-anggrek langka bukan??!.
Sharing dan berkomunikasi dengan komune anggrek. Demikian anda akan bisa kemukakan pertanyaan pengalaman-pengalaman dalam memelihara anggrek serta dapatkan banyak informasi mengenai langkah budidaya yang cocok.
Budidaya dan mengembangbiakan anggrek yaitu satu di antara langkah konservasi/pelestarian. Hanya dengan memelihara dengan baik hingga satu saat bisa berkembangbiak dari yang pada awalnya satu pot jadi beberapa rumpun pot, kita sudah kerjakan apa yang dinamakan “konservasi”. Bahkan dengan jual hasil perbanyakan anggrek pada tetangga samping (contoh dari 1 pot jadi 4 pot, 2 pot dijual tengah 2 pot yang lain dikembangkan lagi) juga berikanlah nilai yang demikian paling utama untuk konservasi anggrek. tidak sulit bukan?!
Anggrek hasil botolan (kultur biji atau jaringan)??? why not?!. Point yang terakhir ini untuk turut mendorong aktivitas perbanyakan anggrek lewat langkah in-vitro, yaitu dengan kurangi “skeptisitas” atau “alergi” pada anggrek product kultur in-vitro…toh banyak juga sebagian type spesies yang dibotolkan. Bahkan performa tanaman jadi lebih kompak, seragam, perubahan yang kuat, serta kemampuan penyesuaian yang lebih baik. Untuk persoalan genetik, tidak butuh disangsikan, selama system fertilisasi (pembuahan) dan penumbuhan in-vitro sama juga dengan ketentuan…maka tipe genetik hasil botolan sama juga dengan tipe genetik anggrek dari alam.
source:
Toko Bunga Kepanjen Malang
Itu beberapa tips menarik untuk mengemukakan cinta kita pada si anggrek.
Jeli lebih dulu beli. Seperti beli barang-barang umumnya, mencari informasi beberapa dan selengkap mengenai tipe anggrek yang akan dibeli, contoh rentang ketinggian habitat, suhu, ukuran tanaman optimum, kepentingan cahaya dll. Sampai kita bisa mempertimbangkan dengan baik apakah si anggrek itu cocok dengan tempat barunya atau tidak. Terkadang, ada pula pedagang yang merekayasa informasi hanya agar anggreknya laku, contoh dengan mengemukakan bila si anggrek dapat tumbuh bagus dan berbunga di semuanya tempat, walaupun sesungguhnya anggrek itu tidak tahan pada suhu rendah.
Tentukan tanaman anggrek yang sudah lewat waktu budidaya dan penyesuaian. Atau mungkin saja dengan kata lain, lebih baik jauhi anggrek cabutan selekasnya dari alam yang notabene akarnya rusak, belum cocokkan, dan masih dalam kondisi stress. Anggrek cabutan yang sudah alami waktu budidaya dan penyesuaian umumnya sudah mengeluarkan akar baru di media tanamnya, telah mengeluarkan daun barunya yang tumbuh fresh dengan ukuran normal. Anggrek ini akan memiliki tingkat daya hidup yang lebih baik dibanding cabutan selekasnya alam. Sisi positif yang lain yaitu akan membiasakan sebagian pemburu atau penadah untuk turut kerjakan usaha budidaya.
Menyeimbangkan kekuatan tempat budidaya dan jangkauan kemampuan memelihara dengan jumlah dan tipe anggrek. Semakin banyak tipe dan jumlah anggrek yang dimiliki tentu akan menuntut tempat yang semakin luas dan waktu pemeliharaan yang lebih intensif juga. Berapakah banyak waktu dalam sehari yang bisa disisihkan untuk memelihara tanaman?, berapakah luas space di kebun atau pekarangan rumah yang masih tetap bisa di tempati anggrek lewat langkah optimal?? Pertanyaan tadi baiknya dijawab lebih dulu berikanlah koleksi. Jangan sampai ada banyak anggrek yang dianak-tirikan karena kurang perhatian/treatment…atau jangan sampai kolong tempat tidur anda gunakan untuk meletakkan anggrek yang butuh full sinar.
Cobalah yang mudah untuk belajar yang sulit. Yang dimaksud yakni, cobalah membudidayakan anggrek-anggrek yang popular mudah dipelihara, mudah berkembangbiak, dan pertumbuhannya cepat. Tidak butuh malu dengan ungkapan “hanya memelihara anggrek yang umum atau anggrek yang murah”. Bukankah untuk sampai ke kelas 6, kita harus lewat kelas 1, 2, 3…. dst??!, dari pelajaran dan pengalaman di kelas 1 kita bisa hadapi pelajaran di kelas 2 dan sekian lalu. Hal sejenis ini berkaitan dengan pemeliharaan satu anggrek. Biasanya semakin langka anggrek, kesempatan karena range adaptasinya yang sempit, pertumbuhannya demikian lambat, membutuhkan iklim mikro yang spesial, sulit buat tunas anakan, sampai dari sisi agronomisnya tentunya bakal membutuhkan treatment khusus. Tentunya kita tidak mau kebun kita menyandang gelar “pemakaman masal” untuk anggrek-anggrek langka bukan??!.
Sharing dan berkomunikasi dengan komune anggrek. Demikian anda akan bisa kemukakan pertanyaan pengalaman-pengalaman dalam memelihara anggrek serta dapatkan banyak informasi mengenai langkah budidaya yang cocok.
Budidaya dan mengembangbiakan anggrek yaitu satu di antara langkah konservasi/pelestarian. Hanya dengan memelihara dengan baik hingga satu saat bisa berkembangbiak dari yang pada awalnya satu pot jadi beberapa rumpun pot, kita sudah kerjakan apa yang dinamakan “konservasi”. Bahkan dengan jual hasil perbanyakan anggrek pada tetangga samping (contoh dari 1 pot jadi 4 pot, 2 pot dijual tengah 2 pot yang lain dikembangkan lagi) juga berikanlah nilai yang demikian paling utama untuk konservasi anggrek. tidak sulit bukan?!
Anggrek hasil botolan (kultur biji atau jaringan)??? why not?!. Point yang terakhir ini untuk turut mendorong aktivitas perbanyakan anggrek lewat langkah in-vitro, yaitu dengan kurangi “skeptisitas” atau “alergi” pada anggrek product kultur in-vitro…toh banyak juga sebagian type spesies yang dibotolkan. Bahkan performa tanaman jadi lebih kompak, seragam, perubahan yang kuat, serta kemampuan penyesuaian yang lebih baik. Untuk persoalan genetik, tidak butuh disangsikan, selama system fertilisasi (pembuahan) dan penumbuhan in-vitro sama juga dengan ketentuan…maka tipe genetik hasil botolan sama juga dengan tipe genetik anggrek dari alam.
source:
Toko Bunga Kepanjen Malang